translate

English French German Spain Italian Dutch

Russian Portuguese Japanese Korean Arabic Chinese Simplified

Penjahat Perang Nazi Paling Kejam Tinggal di Budapest








(Foto:dok/abcnews.com)

Ia membunuh hampir 16.000 warga Yahudi.
NEW YORK - Salah satu penjahat Perang Dunia II sekaligus anggota Nazi yang paling sadis ternyata masih hidup dan tinggal di Budapest. Namun setelah sekian lama tidak terlacak sebagai buronan internasional paling dicari di dunia, akhirnya identitasnya terungkap juga.

Laszlo Csatary yang kini berusia 97 tahun, selama ini diajukan ke pengadilan secara in absentia dan dijatuhi hukuman mati karena telah membunuh hampir 16.000 warga Yahudi.

"Dia termasuk orang yang paling sadis," kata Peter Feldmajer, presiden komunitas Yahudi di Hungaria. "Dia membangun kamp untuk menyiksa orang kaya sehingga mereka mau mengaku dimana mereka menyembunyikan uang mereka."

Laszlo Karsai, pakar sejarawan holocaust yang paling terkenal di Hungaria yang neneknya meninggal di Auschwits menyebut bahwa Csatary sangat kejam.

"Ada dua kesaksian dari petugas Jerman di Kosice yang harus menghentikan dia menyiksa para perempuan Yahudi. Dia membuat para perempuan menggali lubang kubur mereka dengan tangan mereka sendiri," kata Karsai kepada ABCNews .

"Tapi apa yang bisa Anda lakukan terhadap laki-laki berusia 97 tahun yang sangat, sangat sadis 68 tahun yang lalu?" tanya Karsai.

Bagi para tetangganya di Budapest, Csatary dikenal sebagai lelaki tua pendiam dan baik. Namun Ladislaus Czizsik-Csatary menempati urutan pertama dalam daftar Simone Wiesenthal Center sebagai tersangka penjahat perang yang paling dicari.

Sebenarnya Csatary tidak pernah menyembunyikan identitasnya. Selama bertahun-tahun tinggal di Budapest, dia menggunakan nama aslinya dam setidaknya menggunakan dua alamat. Mobilnya masih diparkir di dalam garasi sebuah rumah mewah di Jalan Jagello. Namun, seperti dilaporkan media, ketika pekan ini polisi mendatangi kedua rumahnya, ia tidak ditemukan.

Wiesenthal Center, yang khusus melacak penjahat perang di zaman Nazi, telah mengatakan kepada para jaksa Hungaria bahwa mereka meyakini bahwa Csatary adalah lelaki yang di tahun 1944 silam pernah bekerja sebagai kepala kepolisian di ghetto yang terletak di sebuah kota di Slovakia, Kosice, yang dulu masuk dalam wilayah Hungaria. Csatary berperan penting dalam mengirim 300 warga Yahudi ke Kamyanets-Podilsky di Ukraina dimana mereka dibunuh dan juga membantu mengorganisir pengiriman dari 15.700 warga Yahudi ke kamp konsentrasi di Auschwitz, Polandia.

Karsai mengakui bila Csatary sangat sadis, namun ia tidak sepakat dengan Wiesenthal Center yang menyatakan bahwa Csatary adalah seorang pentolan Nazi yang terkemuka, meski ia juga berpendapat bahwa Csatary haruslah dibawa ke pengadilan karena kejahatan yang dilakukannya di Hungaria.

Csatary telah diajukan ke pengadilan secara in absentia dan dijatuhi hukuman mati karena terbukti melakukan kejahatan perang di Republik Cek tahun 1948.

Ia tiba di Nova Scotia sebagai pengungsi dengan menggunakan nama samaran, menjadi warga negara Kanada di tahun 1955 dan bekerja sebagai seorang penjual benda seni di Montreal. Tahun 1955, pihak berwenang menemukan nama aslinya dan mencabut kewarganegaraannya. Sebelum meninggalkan Kanada, ia mengaku di hadapan para penyelidik Kanada bahwa ia ikut serta dalam mendeportasi sejumlah warga Yahudi, namun menyatakan bahwa perannya sangat terbatas.

Kini para jaksa Hungaria terus ditekan untuk melakukan aksi. Dalam sebuah pernyataan yang dikeluarkan Senin (16/7), jaksa mengatakan bahwa proses penyelidikan sangat rumit karena kejahatan tersebut dilakukan sudah lama dan di negara lain.

"Kejahatan itu dilakukan 68 tahun yang lalu di kawasan yang berada dalam yurisdiksi negara lain - yang juga menimbulkan sejumlah penyelidikan dan masalah hukum lainnya," ujar pernyataan tersebut.

Tahun lalu, sebuah pengadilan di Hungaria membebaskan buronan lainnya yang paling dicari berdasarkan daftar Wiesenthal Center, Sandor Kepiro, yang dituduh membantu mengorganisir pembunuhan massal sekitar 3.000 warga sipil di sebuah kota Serbia, Novi Sad di tahun 1942. Jaksa Penuntut Umum kemudian mengajukan banding atas putusan tersebut, namun Kepiro meninggal dunia.

Kasus ini terjadi di masa-masa sensitif bagi Hungaria yang tengah menghadapi meningkatnya gerakan anti-Yahudi dalam beberapa bulan terakhir ini, sementara para pejabat setempat berusaha untuk menekan meluasnya gerakan ini.

Penulis : Unknown ~ Sebuah blog yang menyediakan berbagai macam informasi

Artikel Penjahat Perang Nazi Paling Kejam Tinggal di Budapest ini dipublish oleh Unknown pada hari Jumat, 24 Mei 2013. Semoga artikel ini dapat bermanfaat.Terimakasih atas kunjungan Anda silahkan tinggalkan komentar.sudah ada 0 komentar: di postingan Penjahat Perang Nazi Paling Kejam Tinggal di Budapest